Nasional

Pemerintah kembangkan virtual technopark

yd
Pemerintah kembangkan virtual technopark

Hai Kalteng - Pemerintah terus menargetkan untuk membentuk sejumlah kawasan pengembangan pusat teknologi dan inovasi atau yang biasa dikenal dengan sebutan technopark.

Hingga saat ini, Kementerian Perindustrian telah menginisiasi terbentuknya lima pusat pengembangan industri digital (Digital Technopark).

(Baca Juga : Kominfo siapkan aplikasi, bandwith serta pusat data)

Digital Technopark tersebut tersebar di Batam dengan pusat desain ponsel. Sementara di Bandung Technopark, IBC Semarang, TohpaTI Center/BCIC dengan pusat pengembangan animasi, dan Technopark Makassar.

“Beberapa technopark tersebut dikembangkan sebagai pusat inovasi teknologi pengembangan produk, baik berupa hardware ataupun software yang didukung kolaborasi stakeholder terkait, termasuk para pelaku usaha dan perguruan tinggi,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier di Jakarta, Jumat, dilansir dari kominfo.go.id.

Sejak 2005, pemerintah telah membangun 14 pusat-pusat pertumbuhan telematika, antara lain di Jakarta, Depok, Bandung, Cimahi, Semarang, Bali, dan lainnya. Melalui pusat pertumbuhan telematika tersebut, Kemenperin menggelar kegiatan-kegiatan yang ditujukan bagi para startup industri digital, di antaranya inkubasi, pendampingan, dan pelatihan sertifikasi.

"Mereka mendapatkan fasilitasi bantuan peralatan untuk keperluan produksi seperti server, render farm, motion capture, komputer, printer, dan peralatan kantor lainnya," jelas Dirjen ILMATE Kemenperin.

Dirjen Taufiek menjelaskan, Kemenperin berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam mengembangkan Virtual Technopark sebagai solusi keterbatasan tatap muka dan membuka ruang kerja sama yang lebih luas. Hal ini ditandai melalui penandatangan MoU pengembangan Virtual Technopark secara hybrid dari Jakarta dan Surabaya antara Kemenperin dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Indosat Ooredoo, dan Polytron.

“Kerja sama dengan banyak pihak, asosiasi, akademisi, perusahaan serta stakeholder yang lain akan membuat Virtual Technopark ini menjadi semakin berkembang dan turut dapat mendukung terciptanya industri yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa, pemenuhan kebutuhan SDM yang kompeten untuk bekerja pada Sektor industri 4.0, serta riset dan prototype untuk mendukung transformasi digital sektor industri unggulan,” paparnya.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon menyampaikan, Virtual Technopark tidak hanya akan dikembangkan dalam bentuk fisik dan fokus pada area tertentu seperti yang ada saat ini, tetapi akan bisa menjangkau ke seluruh Indonesia. 

Menurut Ali, Virtual Technopark akan menghapuskan berbagai keterbatasan. Misalnya, memberikan kesempatan untuk mendaftarkan diri kepada startup yang saat ini belum bisa tergabung dalam technopark secara fisik. “Para startup bisa mengikuti program pendampingan dan menjadikan Virtual Technopark sebagai showcase bagi produk-produknya, pengembangan RnD, serta masih banyak lagi,” tuturnya.

Foto/Sumber: Kominfo RI