Kabar Kalteng

Sekda Prov. Kalteng Nuryakin Laksanakan Iktikaf di Masjid Raya Darussalam Palangka Raya

yl
Sekda Prov. Kalteng Nuryakin Laksanakan Iktikaf di Masjid Raya Darussalam Palangka Raya

Hai Kalteng - Palangka Raya - Itikaf menjadi salah satu sunnah yang biasa dilakukan umat Islam di 10 malam terakhir bulan Ramadan. Dalam Hadist Riwayat Ibnu Umar, Anas, dan Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata bahwa “Nabi Shallallhu Alaihi Wasallam biasa beritikaf di 10 hari terakhir dari bulan Ramadan sejak beliau tiba di Madinah sampai beliau wafat”.

Perintah itikaf disebutkan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 125 “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i`tikaf, yang ruku` dan yang sujud".

(Baca Juga : Dinas Kominfosantik Kembali Gelar Podcast Bersama Ketua KPU Kalteng)

Sekda Prov. Kalteng Nuryakin Laksanakan Iktikaf di Masjid Raya Darussalam Palangka Raya

Tidak terasa Ramadan 1444 H akan berakhir dan meninggalkan kita, bulan penuh berkah dan magfirah, betapa meruginya bagi orang-orang yang memaknai Ramadan tanpa diisi dengan ibadah dan memperbanyak amal jariyah serta mengabaikan itikaf dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan taqwa. 

Beberapa masjid dikunjungi nampak para jamaah memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadan dengan melakukan itikaf. Tak terkecuali di Masjid Raya Darussalam Palangka Raya, ratusan jamaah khusuk masyuk melakukan itikaf pada malam ke 29 Ramadan (19 ke 20 April 2023).

Nampak Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah H. Nuryakin turut serta dalam itikaf tersebut. Hadir pula Ketua MUI Kalteng H. Khairil Anwar, Syuriah PW NU H. Chairudin Halim, Sekretaris Umum LPTQ H. Yusi Abdian dan pengurus Masjid Raya Darussalam, serta ratusan jamaah. 

Usai Itikaf, MMCKalteng berkesempatan mewawancarai Sekda Nuryakin. Ia menyebut bahwa melaksanakan sunnah Itikaf pada 10 malam terakhir Ramadan sangatlah penting bagi umat Islam, karena merupakan sunnah muakkadah (dianjurkan sekali).

“Betapa banyak dari kita meninggalkannya, padahal Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkannya sejak masuk Madinah sampai Allah cabut nyawanya. Diam di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Saat terjaga, diisi waktunya dengan salat, tilawah, dzikir, berdoa, bermunajat, tadabbur, tafakkur atau mengkaji ilmu. Bahkan dalam kondisi tidur pun, orang yang beritikaf mendapatkan pahala yang besarnya tidak bisa didapatkan oleh orang yang tidur di rumahnya. Sebab tidurnya itu termasuk rangkaian itikaf. Itikaf salah satu sarana komunikasi kepada Sang Khalik paling dianjurkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nuryakin menyebut, betapa kerdilnya manusia di mata Allah SWT, tak ada celah dan ruang sedikitpun bagi manusia untuk sombong dan angkuh di hadapanNya. Maka menurutnya dekatkan diri kepadaNya sekuat yang kita bisa dengan membumikan ibadah sebagai suatu kebutuhan, bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban.

“Di penghujung Ramadan ini kita berdoa dan bermunajat kepada sang Khalik, agar dipertemukan kembali pada Ramadan berikutnya. Semoga dengan melaksanakan ibadah Ramadan beserta amalan-amalan yang kita lakukan, mampu merawat dan mejaga keihlasan dan ketulusan kita, sehingga pengabdian di dunia ini, apapun peran kita semata-mata dengan niat ibadah kepada Allah SWT,” pungkasnya. 

Usai Itikaf, Sekretaris Daerah Nuryakin menyerahkan bingkisan berkah kepada semua jamaah itikaf berupa sarung dan mukena. (Sumber : Diskominfo Kalteng)