BPBPK Kalteng Gelar Rapat Teknis Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla Hadapi Puncak Musim Kemarau Tahun 2023
yl
![BPBPK Kalteng Gelar Rapat Teknis Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla Hadapi Puncak Musim Kemarau Tahun 2023](/files/berita/07082023073812_0.jpg)
Hai Kalteng - Palangka Raya - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah (BPBPK Kalteng) menggelar Rapat teknis Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla menghadapi puncak musim kemarau tahun 2023 secara luring dan daring, Jumat (4/8/2023) di Ruang Rapat Pusdalops. Plt. Kepala Pelaksana BPBPK Prov. Kalteng Ahmad Toyib saat memimpin rapat mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun, grafik titik Hotspot (HS) kejadian dan luas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada bulan Agustus 2023 sudah mencapai 35% dari HS tertinggi bulan Juli 2023.
"Kemudian, kejadian karhutla mencapai 32% dari kejadian karhutla bulan Juli 2023. Data tersebut merupakan kondisi 3 hari di awal Agustus 2023 ini," ujar Toyib.
(Baca Juga : Rapat Asistensi Percepatan Penyerapan APBD Tahun Anggaran 2022)
![BPBPK Kalteng Gelar Rapat Teknis Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla Hadapi Puncak Musim Kemarau Tahun 2023](/files/berita/07082023073812_1.jpg)
Selanjutnya, Toyib menyebut bahwa kondisi karhutla untuk setiap Kabupaten/Kota sampai dengan 3 Agustus 2023 perlu mendapatkan perhatian, antara lain yaitu di Kabupaten Barsel, Kapuas, Katingan, Kobar, Kotim, Seruyan dan Sukamara.
Berdasarkan laporan Penanganan Satgas Pemadaman Darat yang diupdate 4 Agustus 2023 pukul 15.00, kejadian Karhutla terjadi sebanyak 3 Kali, yaitu di Kota Palangka Raya 1 kali, Kabupaten Kotawaringin Timur 1 kali, dan Kabupaten Kapuas 1 kali. Kebakaran sudah berlangsung selama lebih dari 1 hari, dan saat ini masih menunggu update laporan terbaru.
![BPBPK Kalteng Gelar Rapat Teknis Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla Hadapi Puncak Musim Kemarau Tahun 2023](/files/berita/07082023073812_2.jpg)
“Laporan penanganan Satgas Pemadaman Udara pada 4 Agustus 2023 pukul 15.00, Firespot (FS) berdasarkan hasil patroli sebanyak 18 lokasi, yaitu di Kapuas 10 FS, Barsel 4 FS, Pulpis 4 FS. Sedangkan waterbombing dilaksanakan di 2 lokasi FS yaitu di di Desa Pandih Batu, Mantangai, Kabupaten Kapuas dan di Kabupaten Pulpis 1 lokasi. Lalu, kebakaran yang sudah berlangsung lebih dari 1 hari dilakukan WB pada 6 lokasi, yaitu di Kabupaten Kapuas, 2 lokasi yakni Mantangai dan Sei Ahas, serta di Kabupaten Barsel ada 4 lokasi yaitu di Jenamas, Sungai Jaya, Rantau Kujang, dan Sukakarya,” lanjut Toyib.
Toyib mengungkapkan bahwa sifat musim kemarau tahun ini dibawah normal, sedangkan puncak musim kemarau diperkirakan pada bulan Juli sampai dengan September 2023.
”Saya mengimbau agar BPBD Kabupaten/Kota mengaktivasi pos lapangan di tingkat Kecamatan atau idealnya di tingkat Desa/Kelurahan, dengan tugas melaksanakan patroli pencegahan karhutla, melaksanakan sosialisasi mengenai karhutla, melaksanakan pemadaman jika terjadi karhutla. Kabupaten/Kota yang telah menetapkan status siaga darurat dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam penanganan karhutla pada fase siaga darurat, sehingga upaya penanggulangan pada fase siaga darurat bisa lebih optimal untuk menghindari terjadinya tanggap darurat bencana karhutla," katanya.
"Terkait dengan hal tersebut, BPBD Prov. akan mendukung kekuatan di lapangan berupa peralatan karhutla bantuan dari BNPB, dan kami juga sudah mengusulkan penambahan Heli Water Bombing,” tandasnya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)
- Tinggalkan Komentar