Kabar Kalteng

Asosiasi Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pertemuan Kebutuhan Kebijakan Lokal AIDS, Tuberkulosis dan Malaria

yl
Asosiasi Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pertemuan Kebutuhan Kebijakan Lokal AIDS, Tuberkulosis dan Malaria

Hai Kalteng - Palangka Raya - Asosiasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Adinkes Prov. Kalteng) menggelar Pertemuan Kebutuhan Kebijakan Lokal AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) di Provinsi Kalimantan Tengah, bertempat di Hotel Neo Palangka Raya, Senin (16/10/2023).

Pertemuan ini bertujuan untuk menyosialisasikan Kebijakan Nasional terkait AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria pada setiap lapisan masyarakat. Selain itu, untuk mendapatkan masukan dari semua kelompok kunci terkait kebijakan lokal dan upaya yang akan dilakukan dan adanya kesepahaman dan kontribusi program, kegiatan dan pengganggaran dari semua pengambil kebijakan, baik sektor pemerintahan, swasta maupun organisasi profesi, serta terbentuknya kesepakatan bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.

(Baca Juga : UPT. Museum Balanga Berpartisipasi Pada Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara Tahun 2024)

Asosiasi Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pertemuan Kebutuhan Kebijakan Lokal AIDS, Tuberkulosis dan Malaria

Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Rainer Danny P. Mamahit mengatakan bahwa Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

“Indonesia telah menetapkan sasaran prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dimana telah ditetapkan tujuan yang akan dicapai pada tahun 2024 khususnya untuk program AIDS, Tuberkulosis dan Malaria. Selain itu, juga telah menyepakati komitmen global untuk Ending AIDS, Tuberkulosis dan Malaria pada tahun 2030 yang tinggal sebentar lagi,” tuturnya.

Asosiasi Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pertemuan Kebutuhan Kebijakan Lokal AIDS, Tuberkulosis dan Malaria

Disampaikannya pula, Indonesia bertekad untuk memenuhi berbagai komitmen tersebut melalui program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam beberapa dasawarsa.

Malaria dan Tuberkulosis memiliki sejarah panjang di Indonesia, bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Sementara kasus HIV terlaporkan pertama pada tahun 1987.

“Berbagai upaya telah banyak dilakukan dalam penanggulangan penyakit menular, namun demikian masih banyak tantangan kita yang perlu diselesaikan hingga Ending ATM ini betul-betul dapat dipenuhi,” harapnya.

Sebagaimana diketahui, masalah penyakit menular khususnya di wilayah Kalimantan Tengah masih menjadi masalah utama bagi kesehatan masyarakat. Penyakit TBC ini merupakan satu dari 10 penyebab utama kematian dunia, dan Indonesia adalah negara dengan beban TBC peringkat kedua tertinggi setelah China.

“Data penderita Tuberkolosis (TB) di Kalimantan Tengah menunjukkan bahwa penemuan kasus TB dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) Positif masih sangat rendah dan perlu upaya lebih untuk mencapai target minimal 85 %. Demikian pula hasil pendataan kasus HIV AIDS di Kalimantan Tengah secara kumulatif menunjukkan kenaikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk penanggulangan HIV AIDS harus bisa mencapai three zero, yaitu:

1. 95% Zero New HIV Infection, yang berarti 95% tidak ada lagi infeksi baru dan untuk itu orang dengan HIV harus mengetahui statusnya;

2. 95% AIDS Related Death, yang berarti 95% penderita AIDS tidak lagi meninggal dan semuanya harus mendapatkan pengobatan;

3. 95% Zero Discrimination, yang berarti 95% tidak ada diskriminasi bagi pengidap HIV/AIDS. Kemudian untuk program Malaria, Provinsi Kalimantan Tengah masih tersisa dua Kabupaten yang belum Eliminasi.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Perkimtan Prov. Kalteng, Komisi Penanggulangan AIDS Prov. Kalteng, Baznas Prov. Kalteng, Kelurahan Palangka dan Langkai, Forum CSR Kota Palangka Raya, serta Bidang P2P Dinkes Prov. Kalteng dan Kabupaten/Kota. (Sumber : Diskominfo Kalteng)