BPBPK Prov. Kalteng Ikuti Rakor Evaluasi Penanggulangan Karhutla
yl
![BPBPK Prov. Kalteng Ikuti Rakor Evaluasi Penanggulangan Karhutla](/files/berita/17102023104927_0.jpeg)
Hai Kalteng - Palangka Raya - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah (BPBPK Prov. Kalteng) mengikuti Rakor Evaluasi Penanggulangan Karhutla di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023, Senin (16/10/2023) bertempat di Aula Jayang Tingang Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya.
Rakor yang digelar secara tatap muka dan juga virtual ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Prov. Kalteng, H. Nuryakin.
(Baca Juga : Sahli Yuas Elko Hadiri Pertunjukan Karya Kreatif Inovatif)
Kepala Pelaksana BPBPK Prov. Kalteng selaku Komandan Harian Penanganan Darurat Bencana Karhutla Prov. Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan belajar dari pengalaman yang dihadapi tahun 2019 terkait dengan el nino, maka sejak awal tahun 2023 Gubernur Kalimantan Tengah memberikan atensi penuh terhadap potensi ancaman el nino.
“Langkah-langkah yang dilakukan antara lain Gubernur Kalimantan Tengah mengirimkan Surat kepada Bupati/Wali Kota Se-Kalimantan Tengah Nomor 360/52/BPBPK tanggal 25 Januari 2023 tentang Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Karhutla di Wilayah Prov. Kalteng Tahun 2023,” ujar Toyib.
Kemudian, Toyib juga menyampaikan bahwa pada Rapat Koordinasi tanggal 15 Maret 2023, dimana salah penekanan rapat yaitu jika dipandang perlu segera tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla sesuai Pasal 8 Permen LHK Nomor 9/2018.
Selanjutnya, ditetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan melalui Surat Keputusan Nomor 188.44/211/2023 dan menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan melalui Surat Keputusan Nomor 188.44/397/2023.
“Selama masa penanganan tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan yang dilaksanakan sejak tanggal 6 Oktober sampai dengan 15 Oktober 2023, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah didukung Pemerintah Pusat, jajaran TNI Polri, dan semua elemen terkait telah melaksanakan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, yakni penambahan regu-regu pemadaman darat sebanyak 162 orang yang melaksanakan operasi pemadaman darat di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau, khususnya di Desa Tanjung Taruna. Tambahan personil untuk memperkuat upaya penanganan yang dilakukan oleh regu-regu pemadam yang sudah melaksanakan pemadaman sejak bulan Mei 2023. Personil-personil yang diaktifkan berasal dari relawan/masyarakat setempat didampingi unsur TNI Polri,“ bebernya.
Lebih lanjut, Toyib mengungkapkan bahwa pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menggunakan dua unit pesawat TMC. Peningkatan operasi water bombing dengan penambahan satu unit helikopter water bombing yang ditempatkan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun dan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat terdampak asap dengan memberikan pengobatan gratis yang dilaksanakan di Pos Lapangan, Puskesmas, Rumah Sakit dan layanan kesehatan lainnya.
Upaya penanggulangan yang dilakukan secara sinergis dan terpadu selama masa tanggap darurat, telah menunjukkan hasil dengan perbaikan indikator utama penanggulangan karhutla adalah kualitas udara, jika pada tanggal 4-5 Oktober 2023 Kota Palangka Raya, Kota Sampit, dan Kota Buntok level BERBAHAYA, maka pada tanggal 14-15 Oktober 2023 mengalami perbaikan menjadi level TIDAK SEHAT-SANGAT TIDAK SEHAT. Untuk jarak pandang, pada tanggal 5 Oktober 2023 terendah di Kota Buntok 700 meter, bahkan pada pagi hari lebih rendah, maka pada tanggal 14 Oktober 2023 mengalami perbaikan menjadi lebih dari 1 Km.
Sedangkan untuk cuaca, jika pada tanggal 5 Oktober 2023 dilaporkan berasap, maka pada tanggal 14 Oktober 2023 mengalami perbaikan meskipun sebagian masih berasap tipis.
“Selama masa tanggap darurat telah memberikan hasil perbaikan indikator utama penanggulangan karhutla, tetapi bahaya karhutla masih menjadi ancaman yang harus kita tuntaskan penanganannya. Hal ini kami dasarkan pada dua indikator yaitu berdasarkan hasil patroli udara dan penanganan tim darat masih terdapat kebakaran yang relatif luas dan aktif di Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kabupaten Sukamara yang belum tuntas dipadamkan. Berdasarkan prakiraan BMKG musim kemarau di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah diprediksi sampai dengan Dasarian II bulan November 2023, sehingga bahaya karhutla masih berpotensi terus terjadi sampai pada Dasarian II November 2023,“ imbuhnya.
Selanjutnya, dijelaskan berdasarkan laporan dari Kabupaten diketahui bahwa Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Katingan akan memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai 16 Oktober 2023 sampai dengan 29 Oktober 2023. Sedangkan Kabupaten Kotawaringin Timur juga memperpanjang status tanggap darurat selama 7 hari terhitung 17 Oktober sampai dengan 23 Oktober 2023.
Dengan demikian, sampai dengan 29 Oktober 2023, masih ada tiga Kabupaten yang berstatus Tanggap Darurat Bencana Karhutla yaitu Pulang Pisau, Kapuas, dan Katingan.
“Bagi Kabupaten yang telah berakhir masa tanggap daruratnya agar memperpanjang status tanggap darurat sedikitnya tujuh hari, sampai dengan 22 Oktober 2023 atau sama dengan Kabupaten Barito Selatan sampai dengan 23 Oktober 2023, sehingga seluruh upaya penanggulangan karhutla tetap dapat dilakukan secara maksimal. Sementara itu, Provinsi memperpanjang status tanggap darurat bencana karhutla selama 14 (empat belas) hari, mengikuti status tanggap darurat terlama tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau,” ungkapnya.
“Setelah masa perpanjangan status tanggap darurat berakhir, jika eskalasi bahaya kebakaran hutan dan lahan semakin menurun dan juga memperhatikan bahwa wilayah Kalimantan Tengah akan memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, maka status Tanggap Darurat dapat diturunkan menjadi status Transisi Darurat ke Pemulihan yang berlaku sampai dengan 20 November 2023. Sehingga sumber daya penanggulangan karhutla tetap tersedia sampai dengan akhir musim kemarau,“ tutupnya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)
- Tinggalkan Komentar