Kabar Kalteng

BPBPK Prov. Kalteng Gelar Rapat Dengan BPBD Kabupaten/Kota Terkait Laporan Kejadian Karhutla

yl
BPBPK Prov. Kalteng Gelar Rapat Dengan BPBD Kabupaten/Kota Terkait Laporan Kejadian Karhutla

Hai Kalteng - Palangka Raya - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) menggelar Rapat secara virtual dengan BPBD Kabupaten/Kota terkait laporan kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Adapun rapat dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBPK Prov. Kalteng Falery Tuwan, dari Ruang Kerjanya, Jumat (10/2/2023).

(Baca Juga : Pemkab Barsel berkomitmen dukung secara optimal suksesnya pelaksanaan pemilu 2024)

Berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota sampai dengan 9 Februari 2023 bahwa telah terjadi Karhutla, sebanyak 38 kejadian yakni di Kabupaten Barito Selatan sebanyak empat kejadian, Barito Utara sembilan kejadian, Katingan dua kejadian, Kota Palangka Raya dua kejadian, Kotawaringin Barat enam kejadian, Kotawaringin Timur sepuluh kejadian, Lamandau satu kejadian dan Sukamara lima kejadian.

Berkenaan dengan kondisi tersebut, sesuai arahan dari Gubernur Kalimantan Tengah, memberikan arahan untuk lebih cepat mempersiapkan kesiapsiagaan menghadapi Karhutla serta memperhatikan kondisi faktual di lapangan,” ujar Falery. 

Falery menjelaskan, bahwa Pemprov. Kalteng terus melakukan upaya - upaya pencegahan Karhutla secara masif melalui upaya sosialisasi dini dan sosialisasi kepada masyarakat. Pada awal tahun 2023 telah muncul titik hotspot di beberapa daerah Kabupaten dan sudah ada kejadian kebakaran meski masih dalam skala kecil.

"Terkait hal itu, kami meminta kepada Kabupaten/Kota untuk mempersiapkan serta mengambil langkah-langkah pencegahan. Persiapan ini melibatkan stakeholder terkait, seperti TNI, Polri, BPBD, dan instansi terkait hingga persiapan lain untuk mengantisipasi terjadinya karhutla," imbuhnya.

Falery juga mengimbau agar Kabupaten/Kota mengintensifkan sosialisasi dan sosialisasi penyadartahuan kepada masyarakat, melaksanakan patroli secara rutin ke daerah rawan terjadinya Karhutla, kesiapsiagaan Sumber Daya Manusia, menyiapkan sarana prasarana dan peralatan hemat, baik yang bersumber dari APBD, APBN dan dari BTT.

“Kesiapan sarana dan prasarana peralatan Karhutla tersebut sudah harus distandbykan meskipun saat ini masih ada hujan dan segera menyalakan status siaga Karhutla,” pungkasnya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)