Acara Menarik yang Berhasil Memukau Pengunjung, Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu
yl
![Acara Menarik yang Berhasil Memukau Pengunjung, Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu](/files/berita/29052023083154_0.jpeg)
Hai Kalteng - Palangka Raya - Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2023 menyajikan serangkaian acara menarik yang berhasil memukau pengunjung. Salah satu sorotan utama dari festival ini adalah Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu, yang diadakan di halaman Gor Serbaguna Jl. Tjilik Riwut, Sabtu (27/5/2023).
Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu bertujuan untuk memperagakan salah satu bentuk dari pada pemanfaatan hutan secara tradisional di kalangan masyarakat Dayak dengan menggunakan beliung sekaligus memberikan tontonan yang menarik.
(Baca Juga : Sekda Prov. Kalteng Nuryakin Sempatkan Ziarah ke Makam Tokoh Bakumpai Haji Leman)
![Acara Menarik yang Berhasil Memukau Pengunjung, Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu](/files/berita/29052023083154_1.jpeg)
Memuat pesan lestari hutan sebagai bagian dari pada upaya menumbuh dan mengembangkan kesadaran akan arti penting kesadaran lestari hutan di tengah kehidupan manusia.
Tim juri yang bertanggung jawab dalam menilai peserta berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan terdiri dari tiga orang, dipimpin oleh Martinus Runting, serta didukung oleh Yantro dan Muris Gerson. Markorius sebagai koordinator Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu.
![Acara Menarik yang Berhasil Memukau Pengunjung, Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu](/files/berita/29052023083154_2.jpeg)
Peserta lomba berasal dari berbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Setiap regu pria yang beranggotakan tiga orang mewakili 9 kabupaten/kota mereka masing-masing, diantaranya Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten murung Raya, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara dan Kota Palangka Raya.
Alat dan perlengkapan seperti beliung, keba, rambat, dan pisau ambang batangking disediakan oleh peserta, sementara bahan baku kayu disediakan oleh panitia.
Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu terdiri dari tiga tahapan, yaitu maneweng (menebang), manetek (memotong), dan menyila (membelah). Peserta diharapkan mengenakan busana khas daerah setempat untuk menjaga keaslian budaya mereka. Keamanan menjadi prioritas dalam lomba ini. Setiap peserta diwajibkan memperhatikan jarak dengan peserta lain serta menggunakan alat dengan penuh kewaspadaan.
Setiap peserta menebang satu kali, memotong satu kali dengan mendapatkan dua potongan kayu. Setelah itu, potongan kayu dibelah menjadi delapan bagian sehingga menghasilkan enam belas bilah. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan semua tahapan lomba adalah 15 menit, termasuk waktu persiapan. Sistem perlombaan dibagi menjadi beberapa regu sesuai dengan jumlah peserta yang hadir dari masing-masing Kabupaten/Kota.
Kriteria penilaian lomba yang digunakan oleh tim juri meliputi pakaian/kelengkapan peralatan, kerapian menebang dan potongan, ketepatan rebah pohon mengenai kertas, kerapian memotong, kerapian membelah dan jumlah belahan, waktu dan nilai terbanyak; apabila hasil/nilai sama, maka akan diambil waktu yang tercepat untuk menentukan juara satu, dua dan tiga dengan waktu yang ditentukan juri.
Berdasarkan penilaian akhir, juara pertama diraih oleh perwakilan dari kota Palangka Raya, juara kedua diraih oleh perwakilan dari kabupaten Murung Raya, dan juara ketiga diberikan kepada perwakilan dari Kabupaten Sukamara.
Meskipun tidak berhasil meraih juara, peserta lainnya tetap mendapatkan bingkisan sebagai penghargaan atas partisipasi dan kerja keras mereka dalam mengikuti lomba.
Lomba Maneweng, Manetek, Tuntang Manyila Kayu menjadi salah satu sorotan utama dalam Festival Budaya Isen Mulang Tahun 2023. Lomba ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga merupakan upaya untuk melestarikan warisan budaya dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan. (Sumber : Diskominfo Kalteng)
- Tinggalkan Komentar