Dalam Audiensi, Kepala Bappedalitbang Menyatakan Koordinasi ini Dalam Rangka Memantapkan Rencana Aksi yang Berkenaan Dengan Percepatan Penurunan Stunting di Kalteng
yl
![Dalam Audiensi, Kepala Bappedalitbang Menyatakan Koordinasi ini Dalam Rangka Memantapkan Rencana Aksi yang Berkenaan Dengan Percepatan Penurunan Stunting di Kalteng](/files/berita/13062023074405_0.jpeg)
Hai Kalteng - Palangka Raya - Dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 188.44/106/2023 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Kaspinor menerima Audiensi Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Tengah, bertempat di Ruang Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng, Senin (12/6/2023).
Berdasarkan survei status gizi Indonesia 2022, pencapaian prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022 sebesar 26,9 persen, mengalami penurunan 0,5 persen dari tahun 2021 sebesar 27,4 persen dan menempati peringkat 11 provinsi tertinggi di Indonesia. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting diamanatkan bahwa percepatan penurunan Stunting dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi diantara Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan pemangku kepentingan seperti dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat, media massa dan berbagai kelompok masyarakat lainnya.
(Baca Juga : Sekda Prov. Kalteng Lakukan Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa)
![Dalam Audiensi, Kepala Bappedalitbang Menyatakan Koordinasi ini Dalam Rangka Memantapkan Rencana Aksi yang Berkenaan Dengan Percepatan Penurunan Stunting di Kalteng](/files/berita/13062023074405_1.jpeg)
Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng dalam audiensi tersebut menyatakan bahwa koordinasi awal ini dalam rangka memantapkan rencana-rencana aksi yang berkenaan dengan percepatan penurunan stunting di Kalteng, diantaranya merumuskan rencana aksi penurunan stunting, melakukan koordinasi, sinkronisasi, integrasi program dan kegiatan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalteng kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan pemangku kepentingan.
“Kita wajib menyiapkan perumusan penyelesaian kendala dan hambatan, mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan, serta mengkoordinasikan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia Perangkat Daerah, Instansi Vertikal di daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Tengah,” kata Kaspinor.
![Dalam Audiensi, Kepala Bappedalitbang Menyatakan Koordinasi ini Dalam Rangka Memantapkan Rencana Aksi yang Berkenaan Dengan Percepatan Penurunan Stunting di Kalteng](/files/berita/13062023074405_2.jpeg)
Ditambahkan Kaspinor, dalam kegiatan penanganan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalteng sebagaimana arahan Wakil Presiden RI, melibatkan banyak pihak yang secara bergotong royong guna menurunkan angka stunting di Provinsi Kalteng. “Dengan adanya kesadaran dan tanggung jawab bersama serta mensinergikan anggaran-anggaran yang ada di pemerintahan daerah maupun pusat, maka angka penurunan stunting di Provinsi Kalteng dapat turun secara signifikan,” jelas Kaspinor.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng juga menyampaikan bahwa inovasi dalam melaksanakan penurunan stunting sangatlah penting, berkenaan dengan pemberian makanan tambahan bagi anak usia di bawah dua tahun yang bersumber dari sektor perikanan laut maupun sungai.
“Produk-produk ikan ini diolah untuk menghasilkan produk yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak terutama anak di bawah dua tahun, sehingga anak-anak menjadi gemar memakan ikan dari usia dini. Produk-produk olahan berbahan baku ikan ini akan menjadi salah satu inovasi bagi penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkap Kaspinor.
Di akhir audiensi Kaspinor berharap agar kita dapat belajar atau kaji banding dari daerah-daerah yang mampu menurunkan angka stunting melalui inovasi dan sistem yang baik.
“Dengan adanya langkah-langkah positif dan proaktif dalam persiapan pengembangan sumber daya manusia secara terintegrasi, maka kita optimis bahwa Indonesia Emas 2045 dan Grand Design Pembangunan Kalimantan Tengah 2045 akan berhasil dan memberikan perubahan yang besar bagi kemajuan masyarakat Kalimantan Tengah,” tegas Kaspinor.
Hadir dalam audiensi tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Prov. Kalteng Linae Victoria Aden, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng Jeanny Yola Winokan, dan Kepala Bidang Sosial, Budaya dan Pemerintahan Bappedalitbang Prov. Kalteng Chandra Fuji Asmara beserta staf. (Sumber : Diskominfo Kalteng)
- Tinggalkan Komentar