Kabar Kalteng

Kepala Badan Kesbangpol Katma F. Dirun Jadi Narasumber Pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa

yl
Kepala Badan Kesbangpol Katma F. Dirun Jadi Narasumber Pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa

Hai Kalteng - Palangka Raya - Kepala Badan Kesbangpol Prov. Kalteng Katma F. Dirun menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, Senin (25/9/2023) bertempat di Hotel Fovere, Kota Palangka Raya.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan Aparatur Pemerintahan Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa di setiap Provinsi.

(Baca Juga : Sekda Prov. Kalteng Nuryakin Hadiri Malam Ramah Tamah Dalam Rangka Hari Jadi ke 21 Kabupaten Murung Raya)

Kepala Badan Kesbangpol Katma F. Dirun Jadi Narasumber Pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa

Kepala Badan Kesbangpol Prov. Kalteng Katma F. Dirun saat memaparkan materinya yang bertemakan “Peranan Kepemimpinan bagi Aparatur Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa” menyatakan kebanggaannya dapat hadir dan bertemu dengan aparatur desa dari Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah.

“Kepemimpinan itu adalah sebuah sistem melibatkan orang lain, proses kepemimpinan inilah yang memiliki interaksi antara manusia dengan manusia lainnya dan substansi inti dari interaksi sosial itu adalah saling menghargai dan menghormati kekurangan dan kelebihan, sehingga terbentuklah sebuah sistem yang ideal yang berpengaruh langsung terhadap ikatan emosional,” bebernya.

Kepala Badan Kesbangpol Katma F. Dirun Jadi Narasumber Pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa

Lebih lanjut dijelaskan, hanya dengan kearifan lokal kita bisa membangun hubungan emosional dalam melaksanakan kepemimpinan dengan hati kepemimpinan Huma Betang.

Yaitu, Spiritualitas (campur tangan Tuhan), Mendahulukan dan menghormati ajaran para tetua (orang tua mampu memberikan arahan atas pengalaman hidupnya bagi generasi selanjutnya), Budaya rumah Betang, Musyawarah antar masyarakat adat dan Keadilan.

“Jauh sebelum ada Pancasila, masyarakat Dayak telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang mengandung nilai Pancasila yang luhur atas perjanjian Tumbang Anoi,” pungkasnya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)